Dia

daaJANGAN marah bila aku memperhatikanmu, semakin waktu berlalu, ada gelora yang tak biasa, selalu ada gelisah saat melihatmu, dan resah-resah ini selalu mengganggu dalam desah di setiap langkah.

Jangan murka bila ternyata aku suka padamu, rasa yang tak biasa, rasa yang terpatri, meliuk mengukir indah di dalam hati. Inilah maha karya sang waktu yang selalu jujur adanya, dan aku pun terpanah tak berdaya dibuatnya.

Jangan menertawakanku atas rindu ini terhadapmu, rindu menggebu yang berbalut malu, malu diri, malu kondisi, malu karena aku dan kamu mungkin takkan bisa bersatu. Terkadang aku selalu murka atas segala yang kau suka, dan cemburu setiap yang kau mau. Inilah kerinduanku, rindu yang membatu, seperti inilah cemburuku, cemburu yang tak tahu malu.

Dan jangan meninggalkanku saat kamu tahu tentang segala rasa ini terhadapmu, karena aku takkan memintamu berkata iya apalagi memaksamu untuk memberi rasa yang sama. Biarlah segalanya tentangmu, setiap cerita tentang rasa ini menjadi teman angan di saat diri merasa sepi.

Batas Kota Cianjur, 30/5/14

~ by secangkirkopipagi on May 30, 2014.

One Response to “Dia”

  1. indah..

Leave a comment